Sunday, February 5, 2012

Every child is special

         Kuhabiskan liburan berharga antar stase dengan berbagai kesibukan. Yah memang berharga, libur 2 minggu setelah melewati hari-hari melelahkan sekaligus menyenangkan di RS. Melewati stase IKM yang cukup santai, THT yang lumayanlah ga terlalu sibuk dan interna (Penyakit Dalam) yang cukup melelahkan cukup menguras pikiran dan tenaga akhirnya bisa jg liburan setelah maraton 5bln coass tanpa jeda...yeaaa
        Kadang malah bingung ketika liburan tiba, menganggur di rumah. Akhirnya menonton film di laptop jadi salah satu pilihan hiburan. Salah satu film yang menurutku sangat inspiratif adalah TAREE ZAMEEN PAR, film india yang menceritakan mengenai nilai nilai pendidikan yang ada, sangat recommended untuk ditonton.


            Film ini berkisah tentang seorang anak bernama Ishaan, seorang anak yang dianggap luar biasa nakal dan banyak ulah. Ia sering mendapat nilai merah dalam berbagai pelajaran. Baik guru, tetangga maupun orangtuanya, menganggap Ishaan adalah biang masalah, sehingga akhirnya sang Ayah mengirim Ishaan ke sebuah sekolah asrama.
            Ternyata, usaha tersebut tidak membuahkan hasil apapun (pada mulanya). Justru, Ishaan semakin depresi dan kehilangan semangat. Bahkan, melukis yang merupakan satu-satunya kesenangan dan kelebihan dari Ishaan, terbawa bersama perasaan negatif itu.Selain karena atmosfir pendidikan sekolah dan karakter guru di sekolah barunya, yang ternyata tak ada bedanya dengan sekolah lamanya, Ishaan yang masih berumur 8 tahun pun dipaksa untuk tinggal jauh dari ibu yang sangat dicintainya.
          Guru-guru di sekolah barunya tersebut, menganggap bahwa nilai bagus adalah segalanya. Matematika, sains, bahasa, semua harus sempurna.Sampai akhirnya, datanglah seorang guru seni pengganti yang memiliki pandangan berbeda. Dial adalah Nikumbh (Aamir Khan) yang juga mengajar di sebuah sekolah khusus.
         Nikumb-lah, sosok yang mendeteksi akar permasalahan dari Ishaan, yaitu disleksia (kesulitan dalam membaca dan menulis). Nikumb berusaha untuk mengembalikan sinar mata Ishaan. Tidak hanya itu, ia berusaha menyadarkan orang tua Ishaan tentang betapa pentingnya dukungan dan perhatian orang tua terhadap anak, bagaimanapun “special”nya ia.

         Film yang menurutku sangat realistis, banyak terjadi di masyarakat kita. Kebanyakan orang tua hanya peduli pada prestasi akademik anaknya, orang tua akan sangat bangga jika anaknya memiliki prestasi belajar yang mumpuni di sekolahnya, dan akan merasa malu jika anaknya memiliki keterbatasan di sekolahnya. Para orang tua yang merasa anaknya "bodoh" berupaya keras memberikan les tambahan ini itu untuk mendongkrak kemampuan anaknya, tanpa memikirkan apakah anak mereka mampu untuk menjalaninya ataukah mereka terbebani dengan obsesi orangtua mereka.

"Setiap anak memiliki keterampilan yang unik, kemampuan dan impian. Setiap anak, cepat atau lambat mereka semua akan belajar, namun dengan kecepatannya masing-masing. Every child is special."

 

No comments:

Post a Comment