Wednesday, January 25, 2012

Haruskah buta warna menghancurkan mimpimu?

               Cerita ini aku tulis berdasarkan pengalaman dari seorang teman. Dia adalah seorang siswa sebuah SMA favorit di Jogja. Dia merupakan salah satu siswa yang pintar, tekun, dan seorang yang pekerja keras, memiliki cita-cita dan semangat belajar yang tinggi. Dia sangat mahir di bidang Sains terutama kimia, oleh karena itu dia memutuskan ingin melanjutkan studinya di Teknik Kimia di Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia dan nantinya dia berharap bisa melanjutkan studinya ke luar negri, menjadi ilmuwan terbaik yang dapat membawa nama baik Indonesia di mata dunia, seperti idolanya, BJ.Habibie.
               Namun sayang Tuhan punya rencana lain untukknya, ketika akan mendaftarkan diri masuk PTN, dia harus menjalani tes kesehatan dan disitulah baru ketahuan bahwa dia menderita buta warna parsial atau buta warna sebagian. Praktis saja mimpi yang dia rancang untuk masa depannya harus dia kubur dalam-dalam. Karena persyaratan utnuk memasuki program studi tersebut haruslah terbebas dari buta warna.
              Cerita ini mengingatkanku pada kisah seseorang yang aku baca dari blognya, dia sangat menginginkan untuk menjadi dokter, namun dengan permasalahan yang sama, yaitu buta warna yang dimilikinya, kekecewaan yang teramat sangat pun ia alami, bagaimana tidak, cita-cita yang sangat ia dambakan sedari kecil harus terganjal oleh suatu kelainan genetik yang tidak ada obatnya. Bahkan anak tersebut sempat kehilangan semangat hidupnya.
             Ternyata buta warna cukup sering kita temui di sekitar kita, namun jarang diketahui karena memang secara fisik orang dengan buta warna tidak memiliki keterbatasan, dia seperti orang sehat pada umumnya, dapat melakukan aktifitas apapun. Memang dalam kehidupan nyata penderita buta warna memiliki keterbatasan untuk menempuh karir di bidang tertentu. Misalnya saja saat masuk fakultas kedokteran atau melamar kerja di perusahaan besar seperti farmasi, PLN dan lainnya. Mereka memerlukan ketajaman pembedaan warna untuk menekuni ilmunya, yang tidak dapat dilakukan oleh orang yang buta warna.
                Dari cerita itu aku jadi penasaran, sebagian besar program studi di perguruan tinggi terutama jurusan IPA dan beberpa perusahaan mensyaratkan bahwa pesertanya harus bebas dari buta warna. Memangnya seberapa fatal akibat yang bisa ditimbulkan oleh seorang penyadang buta warna bila menekuni profesi tertentu. Karena menurutku itu tidak adil ketika seseorang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai, serta memiliki motivasi tinggi, harus menyerah, berpasrah pada keadaan, dan menanggalkan semua mimpinya karena satu kelainan yang diturunakan secara genetik dan tidak dapat diobati itu.
                Selama aku belajar di kedokteran, aku merasa selama ini aku tidak harus membedakan warna secara akuisisi yang tepat. Dengan kamu tahu penyakit, apa saja gejalanya, bagaimana cara mendiagnosis, dan tahu pengobatannya itu cukup untuk menjadi dokter. Mungkin beda ceritanya kalo kamu ingin jadi dokter bedah yang pekerjaannya adalah operasi, karena memang membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang tinggi termasuk ketepatan dalam membedakan warna. Tapi kalau untuk menjadi dokter umum atau mungkin dokter spesialis kejiwaan bukankah itu bukan sesuatu yang sangat mengganggu. Akhirnya aku pun mencari beberapa literature dan mencoba mencari tahu tentang buta warna.

Tentang buta warna
                Buta warna dibagi dalam dua kategori, yaitu buta warna total dan buta warna parsial. Pada buta warna total, penyandangnya tidak bisa mengenali warna lain, kecuali hitam dan putih ini disebabkan karena ketiadaan pigmen warna pada sel retin. kondisi ini sangat jarang terjadi.
Sementara itu, pada buta warna parsial, penyandang mengalami defisiensi (kekurangan) pigmen dalam sel retina sehingga tidak bisa melihat warna tertentu saja. Gabungan defisiensi merah dan hijau adalah gangguan yang paling sering terjadi, sedangkan defisiensi biru jarang sekali.
                Penderita buta warna parsial  bukan tidak bisa mengenali satu warna tertentu, tetapi ia tak bisa mengenali kombinasi atau campuran warna. Ia bisa saja tahu warna-warna dasar, seperti kuning, merah, dan biru, serta warna-warna sekunder, seperti hijau, jingga, dan ungu. Namun, ketika warna-warna itu dikombinasikan lagi dengan warna lainnya, ia tidak mampu mengenali atau bingung menentukan, apakah itu hijau tua atau biru, dan sebagainya.
                Ada beberapa penyebab buta warna. Pertama adalah keturunan, yang kedua karena didapat. Buta warna bawaan disebabkan adanya mutasi dalam kromosom X yang diturunkan ayah atau ibu. Kasus buta warna lebih banyak terjadi pada laki-laki. Mengapa? Karena laki-laki yang terbentuk dari kromosom XY hanya mempunyai satu kromosom X. Dengan demikian, jika kromosom X-nya terganggu atau rusak, maka dia berpotensi lebih besar mengalami buta warna. Sementara itu, perempuan yang terbentuk dari kromosom XX, jika salah satu kromosom X-nya mengalami gangguan, masih ada satu kromosom X lagi sehingga ia hanya menjadi pembawa sifat (carrier) buta warna.
                Penyebab lain buta warna adalah karena didapat. Hal ini biasanya terjadi ketika anak mengalami kerusakan retina atau cedera (trauma) pada otak yang menyebabkan pembengkakan di lobus occipital. Kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan pelindung mata secara benar juga bisa menyebabkan buta warna.

Tes buta warna 


Dari kedua cerita tersebut, keduanya kebetulan berjenis kelamin laki-laki. Dan penyebabnya adalah karena faktor keturunan. Kebetulan pas searching aku nemu jurnal yang cukup bagus, bisa dilihat di http://www.mendeley.com/research/colour-vision-deficiency-medical-profession/. Jurnal tersebut mengambil 40 sampel dokter dengan buta warna pada berbagai tingkat keparahan dan melihat bagaimana implikasi terhadap pekerjaannya.
                Di kedokteran membedakan warna itu sangat penting, misalnya ketika melihat kondisi tubuh pasien apakah berwarna kekuningan, kebiruan, kemerahan, atau mungkin pucat tentu memiliki latar belakang penyebab yang berbeda. Jika seorang dokter tidak mampu untuk mengidentifikasinya tentulah penanganan yang diberikan terhadap pasien tersebut akan berbeda dengan yang seharusnya, dan ini dapat berakibat fatal bagi pasien. Selain itu dalam praktek sehari-hari si dokter juga akan kesulitan dalam melakukan pemeriksaan dengan opthalmoscopy (pemeriksaan mata), otoscopy (pemeriksaan telinga tengah/gendang telinga dengan menggunakan alat otoscope), dan pemeriksaan dengan mikroskop, semua itu tentulah membutuhkan ketepatan dalam pembedaan warna.
                Diferensiasi warna juga dibutuhkan ketika melihat tanda-tanda peradangan, membedakan organ ketika melakukan operasi atau menjahit luka terbuka, dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan. Misalnya untuk melihat kadar glukosa dalam urin, dapat menggunakan caloric test, yaitu dengan mencelupkan stik yang mengandung indikator warna, kadar gula tertentu pada urin memberikan warna yang berbeda pada stik tersebut, jika dokter tidak dapat membedakan warna dengan benar, diagnosis yang dibuat bisa salah,  akibatnya tentu tidak baik bagi pasien. Selain itu masih banyak lagi medical skill  yang memerlukan keakuratan dalam diferensiasi warna.
                Buta warna memang dapat memberikan implikasi pada profesi dokter, namun perlu diketahui, untuk membuat diagnosis adalah suatu proses yang kompleks, menggabungkan dari anamnesis (riwayat perjalanan penyakit, tanda dan gejala), pemeriksaan fisik dan intuisi. Itu semua tidak selalu melibatkan warna. Bagi dokter yang menyadari keterbatasannya bisa saja meminta pihak ketiga untuk menilai perbedaan warna jika memang dibutuhkan.
                Sebenarnya boleh saja seorang dokter itu buta warna, bisa saja orang yang bersangkutan berlaku curang dengan meminta surat keterangan bebas buta warna dari dokter yang “nakal”, tapi apa iya setelah menjadi dokter nanti kita harus selalu tergantung dengan pihak ketiga, bagaimana jika dokter itu satu-satunya tenaga medis di suatu daerah terpencil, pada kondisi yang emergency dia harus memutuskan melakukan tindakan dan ternyata dia tidak dapat mengambil keputusan dengan benar karena tidak dapat membedakan warna dengan jelas. Semua kembali pada keimanan masing-masing.
               Sebenarnya setiap permasalahan itu seperti mata uang, memiliki 2 sisi yang berbeda. Di satu sisi kita merasa kasihan dengan penderita buta warna yang harus memiliki keterbatasan karir, harus mengubur mimpi dan harapan yang telah ia pupuk selama ini, namun di sisi lain jika mereka di berikan kebebasan dalam memilih profesi yang mereka inginkan tentu akan memiliki implikasi yang kurang baik.
                Penderita buta warna kongenital (menderita buta warna sejak kecil) biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguang penilaian warna, dan ketika tahu bahwa dirinya menderita buta warna sebagian besar bereaksi dengan menolak (denial), mereka tidak percaya dan tetap merasa bahwa dirinya baik-baik saja. Sebaiknya screening buta warna dilakukan sedari kecil, misalnya ketika SD. Sehingga ketika diketahui bahwa si anak menderita buta warna, ia bisa diberikan pemahaman tentang kondisinya, bahwa ia memiliki keterbatasan, karir apa saja yang mungkin dan tidak mungkin dijalaninya. Agar si anak dapat menyusun mimpi sesuai keterbatasan yang ia miliki sehingga tidak mengecewakannya di kemudian hari.
                 Percayalah bahwa Tuhan selalu punya rencana indah untuk umatNya, terutama bagi mereka yang selalu bersyukur dan tetap berprasangka baik kepadaNya. Tanpa harus menjadi dokter maupun seorang ilmuwan kamu juga bisa menjadi seseorang. Bukankah kita semua sama di mata Tuhan. Siapapun kamu dan apapun pekerjaanmu alangkah bahagianya jika keberadaan kita bisa membahagiakan orang lain. Jadilah orang yang bermanfaat, sekecil apapun itu.

             

3 comments:

  1. Artikelnya ini sangat bagus sekali, bagaimana pendapat anda mengenai profesi lain seperti buta warna untuk perwira polri atau yang lainnya

    ReplyDelete
  2. jangan pernah menyerah ya bagi para penderita buta warna parsial

    ReplyDelete
  3. Jomarim Casino : Situs Judi Slot Online Terpercaya, Slot
    Slot Online Terpercaya menyediakan game judi online 대구광역 출장마사지 terlengkap serta resmi 영천 출장안마 di Indonesia. Kami 광주광역 출장마사지 memiliki 서귀포 출장샵 kami 안동 출장샵 mencoba banyak segera bisa menyediakan provider game slot joker123 dan

    ReplyDelete